Sungai Betung, 6 November 2024 – Dalam upaya bersama untuk melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan, Pemerintah Desa Suka Bangun bekerja sama dengan World Vision Indonesia (WVI), Kapolsek Kecamatan Sungai Betung, dan Camat Sungai Betung menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Acara yang berlangsung pada 6 November 2024 di SMPN 3 Sungai Betung ini dihadiri oleh siswa, orang tua, guru, serta masyarakat sekitar.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya perlindungan anak, memberikan wawasan tentang dampak kekerasan terhadap perkembangan anak, serta memberikan informasi tentang mekanisme pencegahan dan pelaporan. Kegiatan ini juga mengajak semua elemen masyarakat—termasuk keluarga, sekolah, dan aparat desa—untuk bersama-sama berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih bagi anak-anak.
Kegiatan ini menjadi semakin relevan mengingat tingginya angka kekerasan terhadap anak yang kerap terjadi di berbagai wilayah. Oleh karena itu, sosialisasi ini menjadi langkah awal yang strategis untuk membangun kesadaran kolektif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap anak di Sungai Betung.
Sosialisasi ini dihadiri oleh sejumlah narasumber kunci yang berkompeten dalam isu perlindungan anak, di antaranya Kapolsek Sungai Betung, IPTU Pariani, S.H., yang memberikan materi terkait peran kepolisian dalam penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap anak. Dalam penyampaiannya, Kapolsek menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendeteksi dan melaporkan kasus kekerasan. Ia juga mengungkapkan bahwa kepolisian siap memberikan perlindungan dan mendampingi korban kekerasan sepanjang proses hukum berjalan.
Camat Sungai Betung hadir dan membuka kegiatan ini memberikan sambutan mengenai upaya pemerintah kecamatan dalam mendukung perlindungan anak. Camat menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah desa, pihak kepolisian, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan. Ia berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak-hak anak serta memberikan informasi yang tepat tentang cara melindungi mereka dari ancaman kekerasan.
Perwakilan dari Wahana Visi Indonesia (WVI), turut berbicara tentang pendekatan berbasis masyarakat untuk perlindungan anak. Dalam pemaparannya, WVI menekankan pentingnya intervensi dini dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan memberikan dukungan kepada anak korban kekerasan agar dapat pulih dengan baik. WVI juga berbagi informasi mengenai program-program perlindungan anak yang sudah diterapkan di beberapa wilayah dan hasil yang berhasil dicapai dalam mengurangi angka kekerasan terhadap anak.
Kepala SMPN 3 Sungai Betung, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas diselenggarakannya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik dan melindungi siswa, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang aman dari segala bentuk kekerasan.
"Anak-anak adalah masa depan kita, dan mereka berhak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, penuh kasih, dan bebas dari kekerasan. Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah yang sangat positif untuk menambah pemahaman kita semua—terutama para siswa—tentang bagaimana cara melindungi diri dan melaporkan jika ada tindak kekerasan yang mereka alami atau saksikan," ujar Kepala Sekolah.
Lebih lanjut, beliau juga mengungkapkan komitmen sekolah untuk terus mengadakan berbagai kegiatan yang mendukung perlindungan anak dan meningkatkan kesadaran tentang isu kekerasan. "Kami berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan semua pihak, baik dari pihak pemerintah, kepolisian, maupun masyarakat, untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan siswa kami," tambahnya
Kepala Desa Suka Bangun, Kasius, mengungkapkan komitmennya untuk terus mendukung upaya perlindungan anak di desanya. Ia menyampaikan bahwa sosialisasi ini adalah langkah awal untuk menciptakan desa yang lebih aman dan peduli terhadap anak.
"Perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap setelah kegiatan ini, masyarakat semakin peka terhadap isu kekerasan terhadap anak dan memiliki keberanian untuk melaporkan jika mengetahui adanya kasus kekerasan," kata Kepala Desa.
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Desa Suka Bangun berencana untuk mengadakan berbagai kegiatan edukasi dan pelatihan lebih lanjut, tidak hanya di tingkat desa, tetapi juga di tingkat kecamatan, untuk memastikan bahwa perlindungan anak dapat berjalan dengan optimal.
Penulis: Riyadi Sujatmiko, S.Pd.
Bengkayang, 29 Oktober 2024